"Apa yang akan kau lakukan jika kau menemukanku setengah telanjang di tempat tidur?" ujarku tanpa malu padanya.
Dia terdiam. Aku tunggu. Aku mau tahu. Jawaban gila yang tidak masuk akal. Jawaban yang di luar nalar. Jawaban yang tidak diduga. Jawaban yang tidak diharapkan.
Dia terdiam. Aku masih menunggu. Lima belas menit berlalu. Aku tahu kami tidak pernah membicarakan hal ini sebelumnya. Hal yang sungguh tabu bagi kami walaupun kami tahu kami sesungguhnya ingin mengungkitnya sesekali. Maka, aku mengambil langkah. Aku lebih dulu memilihnya sebagai topik.
Dua puluh lima menit telah terbang. Pertanyaan itu masih saja sendiri. Dia tetap terdiam. Mungkin sebenarnya dia gugup, tapi berpura-pura tidak. Mungkin dia sedang mempersiapkan jawaban paling acak yang dia punya di kepala. Bingung memilih satu.
Hampir satu jam. Dia tetap menganggurkan pertanyaanku. Aku tidak tahan.
"Hahaha. Jangan kaget. Itu benih cerpen untuk blog," kilahku sembari mengakhiri perbincangan dengan meniadakan laptop.
Meringis, entah bagian mana dari tubuhku yang terasa nyeri, aku kembali berpakaian untuk menutupi tubuhku yang setengah telanjang.
~Sumpah ini cuma fiksi belaka~
20 January 2013 06.45 PM