Wednesday, May 25, 2016

PAST

Kata orang, kalau kita sedang merindukan seseorang, pasti terbawa mimpi. Aku sama sekali tidak pernah memikirkannya lagi. Tidak pernah  merindukannya lagi. Dia, satu sosok yang dulu lama mengisi hari-hariku. Sampai beberapa hari lalu, dia menyapa kembali dalam mimpi. Mungkin, dia yang sedang rindu dan memikirkanku.

Di mimpi, dia tetaplah dia, seseorang yang dewasa. Seseorang yang selalu menyenangkan diajak berdiskusi ataupun bercerita ringan. Dia tetaplah sosok yang disukai oleh banyak orang, terbukti di mimpiku, hadir pula teman-temanku yang mengagumi dirinya. Sama seperti di masa lalu.

Semesta bekerja dalam misteri. Semesta menggerakkan manusia-manusia beserta hatinya sekalian dengan tangan-tangan besi yang tak kasat mata. Semesta menakdirkan dan tak mampu dicegah. Tetiba dalam social media professional-ku, ada akun seseorang yang mengundangku untuk masuk ke dalam lingkaran pertemanannya. Itu adalah dia. Aku pun cukup terharu dengan nama yang dia pakai dalam akunnya tersebut. Nama panggilan kesayanganku dulu untuknya. Dulu.

Kusapa dalam hatiku saja, "Hai. Apa kabar?" Kubiarkan tanyaku menggantung. Biarkan semesta bekerja dalam misterinya yang luar biasa.