Tuesday, September 13, 2016

Kejutan-Kejutan Rani

Apa yang bisa dilakukan oleh anak berumur 2 tahun? Banyak, seringnya tidak terduga. Rani, anakku yang berusia 2 tahun 1 bulan 13 hari saat tulisan ini kuterbitkan, sudah bisa melakukan banyak hal. Dia sudah hafal banyak lagu anak. Biar kuberikan list lagunya:

1. Balonku
2. Topi Saya Bundar
3. Burung Kakak Tua
4. Lihat Kebunku
5. Cicak Di Dinding
6. Panjang Umur
7. Tiup Lilin
8. Potong Kue
9. Nama Hari
10. 1, 2, 3
11. Hujan Rintik-Rintik
12. Bintang Kecil
13. Pok Ame Ame
14. Satu Satu Aku Sayang Ibu
15. Pul Dedul (Lagu Daerah Bali)
16. Juru Pencar (Lagu Daerah Bali)
17. Dadong Dauh (Lagu Daerah Bali)
18. Ketut Garing (Bagian Reff, Lagu Daerah Bali)

Bahkan sebagian dari lagu-lagu tersebut sudah dihafal sebelum usianya genap 2 tahun. Dia juga hafal beberapa jargon-jargon iklan di televisi. Kalau bisa, iklan Sprite yang di-voice over Cak Lontong jangan sampai ditontonnya karena dia tidak akan berhenti bertanya.

Rani: Bu, apa tuh?
Aku: Sprite.
Rani: Sprite apa tuh?
Aku: Sprite minuman.
Rani: Sprite minuman apa tuh?
Aku: Minuman soda.
Rani: Minuman soda? Soda apa tuh?
Aku: Minuman soda dingin.
Rani: Soda dingin? Dingin apa tuh?
Aku: Dingin es.
Rani: Es apa tuh?
Aku: Es batu.
Rani: Es batu? Es...Es batu apa tuh?
Aku: *mentok, dan langsung menggelitiknya.

Kemarin, saat menemaninya bermain, secara mengejutkan dia berkata padaku dengan suara cadel khas anak-anak:

"Ibu, kemarin kan, ada meong kan, di sini kan. Ssshh... digituin sama Adik Ani. Lari dia ke genteng sama anjingnya. Terus lari, naik ke penjornya. Ssshh... digituin lagi sama Adik Ani. Lari dia ke sana, ke rumahnya Nyamprut."

Aku terkesima saat dia menceritakan itu. Yang kutahu, itu pasti adalah khayalannya karena tidak mungkin ada kucing dan anjing dari pintu rumahku lari ke atas genteng rumah tetangga. Tidak mungkin ada kucing dan anjing yang memanjat penjor, bambu hias untuk merayakan hari raya Galungan. Dia, anak umur 2 tahun sudah bisa menyampaikan apa yang ada di kepalanya dengan begitu lancar. Tidak ada keraguan. Tidak ada ketakutan untuk tidak dipercaya. Dia dengan sungguh percaya diri mendongengi saya.

Yah, mungkin, banyak anak seumuran anakku atau malah lebih muda darinya yang mampu melakukan hal-hal tersebut. Namun, itu tidak mengurangi rasa kagumku pada Rani yang dengan begitu beraninya berdongeng dan berfantasi.