Percayakah kalian jika sejak bulan Oktober 2015 hingga tulisan ini diturunkan saya bekerja paruh waktu sebagai debt collector alias penagih hutang? How come?
Ya, awalnya saya resign dari hotel tempat saya bekerja sebagai HR Coordinator karena sudah muak dengan orang-orang di sana. Kemudian saya melihat di salah satu harian para ekspat mengenai lowongan itu. Tidak disebutkan pekerjaannya apa, yang membuat saya tertarik adalah jam bekerja dan gajinya. Saya pun melamar dan diterima. Ternyata pekerjaannya adalah sebagai penagih hutang. Menyesal? Tidak. Saya malah girang!
Pekerjaannya mudah. Saya cukup menelepon beberapa nomor telepon debtor yang telah ada di sistem. Jika tersambung dengan mailbox, saya tinggalkan pesan. Jika langsung dijawab oleh debtor, saya akan informasikan bahwa Case Manager ingin berbicara dengannya, lalu saya transfer teleponnya. Jika salah sambung atau semua nomor debtor tidak aktif, saya ganti status debtor menjadi skip account. That's it.
Berikut pesan yang saya tinggalkan jika saya terhubung dengan mailbox:
"This message is for (nama debtor), my name is Lucy Smith, calling you in regards to a legal matter pertaining to a summon that has been filed against you. Details pertaining to your case can be obtained by contacting our office at 1 844 264 8035 with your case number (sebutkan case number debtor). Please resolve this issue and stop this summon. Thank you."
Berikut kalimat yang saya ucapkan pada debtor jika dijawab langsung oleh debtor:
"Hi, Sir/Ma'am. My name is Lucy Smith, I'm with A&D Group, calling you in regards to a legal matter. Right now our case manager would like to speak with you, would you please hold while I transfer the call?"
Ya, dalam bahasa Inggris karena database yang saya kerjakan adalah di Amerika Serikat. Saya harus menjadi Lucy Smith dan aksen saya harus terdengar seperti orang Amerika. Terkadang para debtor yang saya hubungi suka mengaku itu bukan dia dan langsung mengatakan salah sambung. Terkadang mereka mengamuk karena telah dihubungi berkali-kali dan mencari orang yang salah. Terkadang mereka mengaku sibuk dan meminta saya untuk meninggalkan pesan saja. Terkadang debtor yang saya cari sudah meninggal dunia.
Pekerjaan ini seru. Santai dan menyenangkan. Satu tantangannya adalah menahan kantuk karena jam kerja dari jam 9 malam sampai jam 2 dini hari.
Sayangnya, pekerjaan yang sangat saya sukai ini harus segera diakhiri. Tim kami yang berperan sebagai case manager mengaku sudah tidak punya account debtor baru. Sementara account debtor lama sudah berulang kali di recycle. Saya pun sedih.
Malam ini, 12 Februari 2016, akan menjadi malam terakhir saya di kantor yang sangat dinamis ini. Saya sedih luar biasa karena harus kehilangan penghasilan yang lumayan. Anyway, bye Boss Kevin and everyone!
Ya, awalnya saya resign dari hotel tempat saya bekerja sebagai HR Coordinator karena sudah muak dengan orang-orang di sana. Kemudian saya melihat di salah satu harian para ekspat mengenai lowongan itu. Tidak disebutkan pekerjaannya apa, yang membuat saya tertarik adalah jam bekerja dan gajinya. Saya pun melamar dan diterima. Ternyata pekerjaannya adalah sebagai penagih hutang. Menyesal? Tidak. Saya malah girang!
Pekerjaannya mudah. Saya cukup menelepon beberapa nomor telepon debtor yang telah ada di sistem. Jika tersambung dengan mailbox, saya tinggalkan pesan. Jika langsung dijawab oleh debtor, saya akan informasikan bahwa Case Manager ingin berbicara dengannya, lalu saya transfer teleponnya. Jika salah sambung atau semua nomor debtor tidak aktif, saya ganti status debtor menjadi skip account. That's it.
Berikut pesan yang saya tinggalkan jika saya terhubung dengan mailbox:
"This message is for (nama debtor), my name is Lucy Smith, calling you in regards to a legal matter pertaining to a summon that has been filed against you. Details pertaining to your case can be obtained by contacting our office at 1 844 264 8035 with your case number (sebutkan case number debtor). Please resolve this issue and stop this summon. Thank you."
Berikut kalimat yang saya ucapkan pada debtor jika dijawab langsung oleh debtor:
"Hi, Sir/Ma'am. My name is Lucy Smith, I'm with A&D Group, calling you in regards to a legal matter. Right now our case manager would like to speak with you, would you please hold while I transfer the call?"
Ya, dalam bahasa Inggris karena database yang saya kerjakan adalah di Amerika Serikat. Saya harus menjadi Lucy Smith dan aksen saya harus terdengar seperti orang Amerika. Terkadang para debtor yang saya hubungi suka mengaku itu bukan dia dan langsung mengatakan salah sambung. Terkadang mereka mengamuk karena telah dihubungi berkali-kali dan mencari orang yang salah. Terkadang mereka mengaku sibuk dan meminta saya untuk meninggalkan pesan saja. Terkadang debtor yang saya cari sudah meninggal dunia.
Pekerjaan ini seru. Santai dan menyenangkan. Satu tantangannya adalah menahan kantuk karena jam kerja dari jam 9 malam sampai jam 2 dini hari.
Sayangnya, pekerjaan yang sangat saya sukai ini harus segera diakhiri. Tim kami yang berperan sebagai case manager mengaku sudah tidak punya account debtor baru. Sementara account debtor lama sudah berulang kali di recycle. Saya pun sedih.
Malam ini, 12 Februari 2016, akan menjadi malam terakhir saya di kantor yang sangat dinamis ini. Saya sedih luar biasa karena harus kehilangan penghasilan yang lumayan. Anyway, bye Boss Kevin and everyone!