Wednesday, November 21, 2012

Kalender II



Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni
Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember
Kusingkat saja: Kalender

Kumenyapa dunia di basahnya Maret
Lalu bercinta di Juni
Hei, benarkah?
Rasanya Januari. Hmm atau Oktober?
Tak risaulah kuingat.
Hanya jatuh cinta pada seorang penderita kanker
Itu saja kutahu.

Jatuh, iya. Tersuruk-suruk. Tersungkur-sungkur.
Bukan dalam doa, tapi durjana. Dia, si cinta, babak belur
Dihajar November yang sengak dan cemburu
Memaksanya kandas di Desember. Si cinta menyerah saja. Mohon ampun.

Kuulang lagi: Kalender
Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni
Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember

Mengapa Februari bersisian dengan Maret?
Manalah kutahu jawabannya
Mungkin si penderita kanker mengerti

   “Ah, hanya agar tidak dekat dengan Juni atau Juli
   Yang punya kepiting mati
   Yang bisa memangsa hati,”

Dan mengapa kita mesti Desember?

    “Karena Januari sudah tidak di sini.
     Pergi ke dunia yang lebih sepi
     Memberi nurani tempat untuk menggali
     Kuburannya sendiri,”

Penderita kanker mati
Bukan dimenangkan oleh sakitnya itu sendiri
Terlebih karena si cinta masih ada di musim semi, mungkin Mei.

1 comment:

  1. Mari kita buka kalender dan lihat mengapa Januari selalu ada setelah Desember yang sering mengandaskan segalanya?

    ReplyDelete