Dia diam
Dia bungkam
Segala pintaku diredam
Ditunjukkannya aku angka-angka
Bingung makna akan matematika
Jelas sekali bukan genetika
Ini kisah penuh logika
Kau jangan bersinergi dengan jam dinding!
Pekikku nyaring ditingkahi bunyi gemerincing
Analogimu bikin pusing
Dan memang aku sinting
Kumohon, berhentilah.
Aku sudah cukup lelah
Menengadah hingga ruah
Bertahanlah di 30
Berikan sedikit saja peluh
Jangan mengeluh
Kumohon.
Dia tidak peduli.
-untuk November yang berlari, tak sudi berhenti-
*bagian ketiga dari tetralogi puisi bertema Kalender*
*bagian ketiga dari tetralogi puisi bertema Kalender*
No comments:
Post a Comment